Senin, 26 Maret 2012

"Saya menang tantangan Windows Phone 7, tapi kalah karena "curang" memakai Android."

Beberapa saat yang lalu, malam ini, saya kesundul artikel yang rada ngeselin. Artikelnya berbahasa Inggris, dan agak panjang, jadi saya simpulkan saja:

Ada seseorang yang memasuki suatu permainan "Tantangan Windows Phone" dimana mereka harus melakukan suatu tugas yang ditentukan lebih cepat daripada smartphone ber-OS Windows Phone. Pemenangnya mendapatkan sebuah laptop seharga $1000 dolar yang special edition, dan yang "kalah telak" boleh menukarkan smartphone mereka dengan perangkat Windows Phone 7.5. Penulisnya dengan semangat, percaya diri dan sedikit iseng, mendaftarkan namanya dengan perangkat dia: sebuah Samsung Galaxy Nexus.

Pada saat gilirannya sang penulis melawan seorang pegawai Microsoft, dan tantangannya langsung dari mulutnya, "tampilkan cuaca di 2 kota berbeda." Siapa saja yang bisa melakukannya dengan lebih cepat menang. Sang penulis percaya diri karena (hokinya) dia sudah punya 2 widget cuaca di homescreen-nya.

Setelah hitungan mundur 3 detik, sang penulis menekan tombol on dan berteriak, "Selasai!" Pegawai Microsoft mengikutinya beberapa saat kemudian. Ini karena ada fitur Android yang membolehkan penggunanya agar tidak perlu meng-unlock touchscreen perangkat mereka untuk masuk homescreen. Dengan kata lain, WP7 memerlukan 2 gerakan (menghidupkan layar lalu membuka kunci) dan Android hanya memerlukan 1. 

Tapi nyatanya sang penulis kalah, dengan alasan [pertama], "soalnya kami bilang kamu kalah." Setelah beberapa pertanyaan kemudian, ada seorang pegawai Microsoft yang muncul (mungkin manager) yang dengan cepat menyebut alasan [kedua], "harus menampilkan cuaca di kota yang berbeda negara" dan menegaskan bahwa perangkat Android tidak bisa (walaupun nyatanya sangat mampu).

Disini ada beberapa hal yang agak keluar rasionalisme pemikiran manusia pada umumnya, dengan menyampingkan fakta bahwa pegawai Microsoft tidak bisa menerima kekalahan dengan baik:

Nomor satu: ini bukan strategi pemasaran yang baik. Bukannya saya sok mahasiswa ekonomi, tapi semua orang logis bisa sependapat bahwa mengaku suatu barang lebih hebat hanya dari satu fitur (yang sangat bisa ditandingi) sangat tidak adil. Tidak ada yang namanya sepatu yang lebih bagus daripada yang lain cuman gara-gara ada lubang tali tambahan.

Nomor dua: masih dalam lingkup strategi pemasaran yang baik, "Tantangan" ini jelas-jelas sangat memihak kepada WP7, seolah-olah WP7 sudah ditentukan sebagai pemenang pra-tanding.

Nomor tiga: tapi tidak apa-apa, seorang pegawai petinggi di Microsoft ternyata ada yang baik hati dan menawarkan sang penulis (@sahaskatta) sebuah laptop, dan permintaan maaf formal.

2 komentar:

  1. No Proprietary Software...
    Yes Open Source ...

    BalasHapus
  2. setuju om admin, tidak bisa dikatakan lebih baik hanya karena salah satu fitur tertentu, apalagi yang ternyata fitur tersebut g penting2 banget...!!

    BalasHapus